Pertama-tama air laut di pompa oleh Sea Water Pump dan di masukkan ke Desal Evaporator untuk dijadikan air tawar. Kemudian ditampung di FWT.
Selanjutnya dialirkan ke Demin
Plant untuk dijadikan air murni dan menghilangkan kandungan mineral dan
ditampung di Cool Condensate Storage Tank, dan kemudian air murni tersebut
bersatu dengan air kondensat didalam Hotwell.
Kemudian air demin ini berada disebuah tempat
bernama Hotwell.
Dari Hotwell, air mengalir
menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low
Pressure Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi
hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari
pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk
ke Deaerator.
Di dearator air akan mengalami
proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak
diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator
memiliki pungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada
permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air
harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan
menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan
yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan
yang paling atas). Sebagai ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator
terletak di lantai 5 dari 7 lantai yang ada.
Dari dearator, air turun
kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air langsung
dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler
atau tempat “memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum,
tetapi drum berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang
bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga
bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuat dearator berada
di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya
air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.
Sebelum masuk ke Boiler untuk
“direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses pemanasan di HP Heater
(High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya
berada dilantai atas.
Didalam Boiler inilah terjadi
proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang
pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan
dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal
dari Fuel Oil tank.
Bahan bakar dipompakan kedalam
boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang
menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan
batubara.
Sedangkan udara diproduksi oleh
Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu
proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara
tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler.
Kembali ke siklus air. Setelah
terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil
pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap
jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya
bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
Untuk menghilangkan kadar air
itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang
dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar
turbin.
Ketika Turbin berhasil berputar
berputar maka secara otomastis generator akan berputar, karena antara
turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang
menghasilkan energi listrik.
Pada generator terdapat medan
magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda potensial pada
magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.
Energi listrik itu dikirimkan
ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran
transmisi PLN.
Uap kering yang digunakan untuk
memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami
proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud
kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.